Komunitas Literat Muda adakan Diskusi dan Bedah Buku Nasional bersama Penulis Buku “Menalar Komunikasi Tuhan” oleh Jamil Fuady

  

Oleh: Muhammad Riza Fahim

Surabaya, 26 Oktober 2024 – Sebagai upaya melanjutkan rutinitas kegiatan bedah buku yang telah diadakan sebelumnya, kali ini secara khusus Komunitas Literat Muda mengundang Jamil Fuady, M.Ag selaku penulis buku “Menalar Komunikasi Tuhan: Menggugat Argumentasi Abdolkarim Soroush tentang Fenomena Wahyu” sebagai pembedah sekaligus pemateri utama. Acara ini diadakan pada Sabtu, 26 Oktober 2024 dan bertempat di gedung lantai 3 Milieu Space, Kota Surabaya. Acara dimulai pada pukul 09.20 WIB dan selesai pada pukul 12.00 WIB. Kegiatan ini berlangsung dengan antusisasme dan semangat luar biasa yang ditunjukkan oleh para peserta. Sebagian besar peserta merupakan kalangan mahasiswa yang sebelumnya telah mengisi pre-test yang disediakan oleh panitia pelaksana dan mengikuti persyaratan yang telah ditentukan.

Acara dimulai dengan sesi pemaparan sambutan oleh pembina Komunitas Literat Muda, Ibu Wildah Nurul Islami, M.Th.I. Dalam sabutannya, Ibu Wildah menyatakan bahwa kegiatan bedah buku kali ini merupakan acara yang istimewa, sebab pematerinya merupaka  mentor KLM sekaligus mahasiswa pascasarjana Universtias Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang baru saja lulus dan menyelesaikan tesisnya. Ibu Wildah lanjut menyampaikan bahwa acara bedah buku ini bukanlah pertama kalinya. Sebelumnya KLM memang telah secara rutin mengadakan kegiatan berupa bedah buku ataupun artikel yang sedang hangat dibahas. Pada sesi berikutnya, kegiatan dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua KLM, Safira Azzah Riscilia. Dalam sambutannya, ia mengucapkan terimakasih kepada para peserta yang telah meluangkan waktunya serta hadir di acara tersebut. Ia juga sekaligus menugcapkna permintaan maaf kepada para peserta apabila terdapat kekurangan saat acara berlangusng.

Acara berlanjut pada pemaparan materi oleh Jamil Fuady selalu penulis buku pada diskusi tersebut. Dalam pemaarannya, Jamil Fuady secara sistematis dan komprehensif menjelaskan tentang alasan mengapa buku yang sebelumnya adalah tesisnya tersebut ditulis. Jamil Fuady mengawali pemaparannya dengan mengenalkan kepada peserta tentang siapa sosok dibalik nama Abdulkarim Soroush. Dalam inti pemabahasannya, Ia memberikan penjelasan terkait mazhab-mazhab para Ulama dalam diskursus mereka mengenai fenomena wahyu. Ia menjelaskan bahwa terdapat tiga arus utama para pemikir, yaitu salafi-kontemporer, sunni-kontemporer, dan liberal-kontemporer. Ia juga memberikan penjelasan tambahan tentang pentingnya mahahsiswa untuk selalu berpemikiran kritis dan komprehensif dengan banyak membaca dan aktif berdiskusi.

Pada sesi berikutnya, dilanjutkan dengan pemaparan pembanding yang diisi oleh Ahmad Syariful Afif. Diketahui juga, bahwa sosok yang akrab disapa mas Syarif tersebut merupakan mentor dan mahasiswa pascasarjana Jurusan Tafsir di Uin Sunan Ampel surbaya. Afif mengulas beberapa point penting tentang isi dan pembahsan dari buku jamil fuady tersebut. ia menerangkan tentang adanya tiga tipologi dari aliran aliran besar dalam islam yang memiliki perbedaan posisi dalam memahami wahyu. Ketiga model tersebut yakni model pemahaman Sunni, Muktazilah, dan Soroush. Sunni memahami bahwa alquran merupakan kalamullah, baik secara lafaz maupun makna. Berbanding terbalik dengan muktazilah yang menyatakan bahwa al-Qur’an adalah makhluk, yang lafadznya berasal dari Nabi. Sementara Soroush berpendapat bahwa nabi berperan aktif dalam verbalisasi al-quran.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang begitu antusias oleh oleh para peserta dan kemudian ditutup dengan kegiatan berupa penyerahan cindera mata oleh perwakilan Komunitas Literat Muda kepada pemateri dan pembanding bedah buku. Dalam penuturannya, jamil fuady menguvapkan terimakasih sebab telah mengapresiasi karyanya tersebut dengan mengadakan acara bertajuk bedah buku, tidak hanya itu, ia juga mengapresiasi keseriusan panitia acara yang membeli sebanyak 70 buah buku untuk dibagikan kepada para peserta. Melalui rangkaian acara bedah buku ini, Komunitas Literat muda bertekat untuk terus mendiseminasikan pentingnya literasi dan mengenalkan buku-buku berpengaruh kepada para anggota dan masyarakat secara umum agar lebih sadar tentang pentingnya literasi.
Previous Post Next Post

Contact Form