Oleh: Ayus Ratna Dilla
Allah menciptakan alam semesta tidak
secara bersamaan. Dalam penciptaan, terjadi proses yang menunjukkan bahwa ada
yang lebih dahulu dicipta dan ada yang belakangan. Penciptaan langit dan bumi
dengan semua yang ada, di antaranya dengan tujuan untuk melengkapi keberadaan
alam raya. Adapun disebutkan dalam sejumlah ayat bahwa penciptaan langit dan
bumi beserta seluruh isinya berlangsung dalam enam masa, di antaranya pada QS.
al-A‘rāf [7]: 54, QS. al-Hadīd [57]: 4, QS. Qāf [50]: 38, dan lain sebagainya.
Diawali dengan penciptaan langit dan bumi dalam empat masa, dan kemudian Allah
menyempurnakan wujud bumi dalam dua masa. Diciptakanlah makhluk-makhluk lain
yang akan mengisi bumi dan langit, semua makhluk ini diciptakan Allah secara
berkesinambungan tanpa henti.
Kronologi penciptaan alam semesta
dijelaskan dalam QS. al-Nāzi‘āt [79]: 27-33, sebagai berikut:
ءَاَنْتُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمِ
السَّمَاۤءُۚ بَنٰىهَاۗ رَفَعَ سَمْكَهَا
فَسَوّٰىهَاۙ وَاَغْطَشَ لَيْلَهَا
وَاَخْرَجَ ضُحٰىهَاۖ وَالْاَرْضَ بَعْدَ
ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗ اَخْرَجَ مِنْهَا
مَاۤءَهَا وَمَرْعٰىهَاۖ وَالْجِبَالَ
اَرْسٰىهَا ۙ مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ
“Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang
telah dibangun-Nya?, Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita), dan menjadikan siangnya (terang
benderang). Dan setelah itu bumi Dia hamparkan. Darinya Dia pancarkan mata air,
dan (ditumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya., Dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan
teguh. (Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.” (QS. al-Nāzi‘āt [79]: 27-33)
Betapa
besar kekuasaan Allah Sang Pencipta alam dan segala isinya ini ditunjukkan pada
permulaan rangkaian ayat-ayat di atas. Di mana Allah menghimbau manusia,
terkhusus bagi mereka yang mengingkari kekuasaan-Nya untuk menggunakan akalnya
dalam mencermati akan bandingan antara penciptaan diri mereka yang kecil dan
lemah dengan penciptaan alam semesta yang begitu luas dan kokoh. Bahkan sangat
jelas menurut logika manusia, penciptaan langitlah yang lebih sulit, walaupun
pada hakikatnya di sisi Allah semuanya mudah.
Awal penciptaan alam dimulai dengan
meninggikan bangunan atau langit dan menyempurnakannya dengan beragam
benda-benda angkasa, seperti planet-planet, bintang-bintang dan lainnya. Allah
mengatur benda-benda angkasa dengan ketentuan yang tepat, sehingga tepat pada
posisinya dan tidak berjatuhan meskipun selalu ada pergerakan pada poros dan
garis edarnya.
Inilah kuasa Allah yang begitu luar
biasa, akibat dari adanya peredaran benda-benda angkasa tersebut jadilah adanya
siang yang terang benderang dan malam yang gelap gulita, juga adanya pergantian
musim, dan lainnya. Mengatur dan menjaga peredaran planet-planet merupakan hal
yang sungguh luar biasa. Betapa hebatnya Allah Sang Maha Pemelihara, Maha
Perkasa dan Maha Mengatur segala hal yang ada di alam raya dengan sempurna.
Masa selanjutnya, Allah
menghamparkan bumi dan menyempurnakan dengan segala isinya agar terasa nyaman
sebagai tempat tinggal seluruh makhluk yang telah diciptakan. Disempurnakanlah
kondisi bumi dengan memberi berbagai kelengkapan untuk kehidupan, seperti
tanaman, air, udara, dan lain sebagainya. Hingga kemudian diciptakan
gunung-gunung yang dipancangkan dengan teguh. Menurut kajian astronomi, hal ini
terjadi akibat evolusi geologi dan kemudian barulah dimulai penciptaan hewan
dan manusia.
Ungkapan “enam masa” penciptaan alam
semesta pada dasarnya menceritakan tentang evolusi alam semesta sejak awal
penciptaannya hingga diciptakanlah manusia. Sementara proses di alam terus
berjalan sebagaimana diungkap dalam Al-Qur’an dengan sebutan “penyempurnaan”.
Dengan begitu, penciptaan alam raya ini terus berkelanjutan dengan kronologi
yang telah diuraikan.
Proses penciptaan dengan mengurutkan
kronologi seperti ini dirasa perlu dikemukakan, karena menyangkut rasionalitas
dalam analisis keberadaan benda-benda ataupun fenomena alam yang ada. Seperti
halnya siang dan malam yang dapat dimengerti sebab adanya matahari yang mengakibatkan terjadinya gelap dan terangnya
alam dan bumi. Sebagaimana ditegaskan dalam QS. Āli ‘Imrān [3]: 190 berikut:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”
Semua
ketetapan ini akan jelas bagi orang yang memiliki akal yang murni untuk
berpikir, merenungkan ciptaan Allah yang memberikan kebaikan untuk umatnya.
Mereka merenungkan tentang fenomena alam raya akan dapat sampai kepada bukti
yang sangat nyata tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT.