The Great Emperor

 

Oleh: Achmad Rasyid

Salah satu manusia terhebat yang pernah hidup di dunia ialah Marcus Aurelius. Ia adalah seorang kaisar Romawi sekaligus seorang filsuf yang menganut aliran stoicism. Marcus Aurelius adalah salah satu contoh manusia terhebat sepanjang masa, manusia puncak, dan salah satu tokoh paling berpengaruh dalm sejarah. Mengapa demikian? Dalam sejarah Romawi terdapat era yang disebut dengan Five Good Emperor atau 5 kaisar baik. Sebenarnya dengan adanya era ini saja, sudah membuat janggal, apakah memang sejarah kekaisaran Romawi selalu kelam? Apakah semua kaisar di Romawi sangat kejam sampai-sampai ada era yang disebut dengan 5 kaisar baik?.  Terlepas dari semua itu, Marcus Aurelius adalah salah satu 5 kaisar baik dan yang terakhir dari ke 5 kaisar tersebut. Lalu mengapa Marcus Aurelius mendapatkan julukan kaisar yang baik? Hal itu dikarenakan sifat kepemimpinannya dalam mempimpin kerajaan yang dipengaruhi oleh filsafat stoicism, Stoicism adalah salah satu aliran filsafat yang menekankan kejernihan jiwa, ketenangan batin, dan kontrol atas diri sendiri. Dengan filsafat itulah, Marcus Aurelius mendapat julukan kaisar yang baik.

Mari kita sedikit masuk ke dalam diri Marcus, ia adalah seorang kaisar Romawi pada tahun ke 161-180 M. Pada masa itu, bangsa Romawi adalah bangsa terkuat yang menaklukan hampir ¼ bangsa di seluruh dunia. Bayangkan, Marcus Aurelius merupakan sosok pria yang memiliki kekuasaan hampir seluruh dunia dikuasainya dan ia bisa mendapatkan apapun yang ia mau, ia bisa menjadi orang terkaya di dunia, ia adalah orang nomer 1 di dunia dan tidak ada yang bisa mengalahkannya. Akan tetapi, ternyata sehebat apapun Marcus ia tetaplah seorang manusia yang juga memiliki kelemahan, dan inilah yang membuat saya terkagum-kagum bahwa musuh terberat dari orang nomer 1 di dunia bukanlah kerajaan lain atau kekaisaran lain, melainkan lawan terberat bagi Marcus Aurelius ialah Bangun pagi. Yap! benar, Marcus Aurelius kesulitan untuk bangun di pagi hari bahkan ia menulis sebuah artikel untuk dirinya sendiri agar ia dapat bangun pagi dan memulai aktivitas, artikel itu kemudian masih disimpan hingga sampai sekarang diterjemahkan dan menjadi salah satu karya asli yang ditulis oleh Marcus Aurelius yang berjudul Meditations. Bayangkan, buku ini ditulis pada tahun 161-180 M, akan tetapi walaupun lebih dari seribu tahun, buku ini masih sangat relevan dengan era sekarang.

Selain itu, Marcus Aurelius juga harus menghadapi banyak sekali konflik yang terjadi di kekaisaran. Pada masa Marcus Aurelius memimpin, terjadi wabah hebat yang menyebabkan banyak sekali penduduk Romawi yang meninggal. Wabah tersebut merupakan salah satu wabah yang paling mematikan didunia, dikenal dengan sebutan wabah Antonine. Akan tetapi tindakan Marcus Aurelius justru sulit dipercaya, sebagai orang terkaya,  ia rela menjual barang-barang perhiasan kerajaan demi melawan krisis tersebut.

Selain itu, Marcus Aurelius juga harus melawan kepedihan di hatinya, ia dikhianati oleh sahabatnya sendiri dan hampir setengah dari anak Marcus meninggal di usia muda. Ia menikah dengan Faustina dan memiliki sekitar 13 anak, namun setengah di antara mereka meninggal. Belum lagi kabar yang mengatakan bahwa istrinya dikabarkan selingkuh. Betapa hebatnya kepedihan yang ia rasakan mulai dari wabah, setengah anaknya meninggal, istrinya dikabarkan selingkuh, dan peperangan yang terajdi di Romawi pada masa itu. Dengan filsafat Stoicism, ia mampu bertahan dari semua kepedihan tersebut dan bahkan ia menjadi kaisar yang sukses memimpin Romawi.

Itulah Marcus Aurelius, seorang kaisar terhebat yang pernah ada di dunia. Marcus Aurelius adalah simbol, bahwa musuh terbesar kita adalah diri sendiri. Sangat banyak yang bisa ditulis mengenai Marcus Aurelius bahkan sehari semalam tidak akan cukup untuk berdiskusi tentang Marcus Aurelius, betapa hebatnya ia dapat melawan diri sendiri.  Seorang kaisar sekaligus orang nomer 1 di dunia yang saya sangat yakin tidak ada seorangpun yang sanggup seperti dia.
Previous Post Next Post

Contact Form