Oleh: Siti Mumayyizah
Yang benar saja...
Sejak kapan aku harus jujur menjadi aku
Menggerutu mengucap bibirku kelu
Maaf untuk sua tanpa temu
Esok lusa...
Andai malam mengutukku
Menjadi hewan tak berperasaan
Aku akan melatah di tubuh rindu yang enggan kau sapa
Andaikan aku lenyap di kapal yang karam
Aku akan hanyut tenggelam dalam lautan kenangan
Tirai jendelaku risih dihembus angin bimbang
Aku pulang...
Bersama kertas-kertas penuh usang
Satu hal yang akan tinggal nan abadi
Pada kelopak mata penuh elegi
Terlahir dari nasab ber-nash puisi
Bersabda pulang demi kisah yang lahir dan mati