Oleh: Iflakha
Pendahuluan
Manusia cenderung memilih
suatu hal yang praktis dalam kehidupannya meskipun
kepraktisan ini dapat memberikan
efek negatif terhadap lingkungannya. Kepraktisan menggunakan plastik dan juga membuang sampah sembarangan di sungai ataupun
disekitarnya inilah yang sudah mendarah
daging di masyarakat Indonesia. Teori perilaku yang
dikemukakan oleh Lawrence Green (wanaswara.com, 2017; Maria Ibella, 2021) ada 3 faktor perilaku masyarakat yang
membuang limbah secara sembarangan.Pertama, faktor predisposisi yang asalnya dari individu yaitu pengetahuan. Contohnya, mereka kurang memahami pentingnya menjaga lingkungan untuk tidak buang
sampah sembarangan. Kedua, faktor kemungkinan yang asalnya dari
eksternal tiap individu. Contohnya, tidak adanya tempat pembuangan sampah yang memadai, akhirnya membuat mereka
mengambil tindakan membuang
sampah sembarangan. Ketiga, faktor penguat yang asalnya
juga dari eksternal individu. Contohnya, orang di sekitar tempat tinggal individu
tersebut sama-sama membuang
sampah di sungai, secara otomatis individu itu akan meniru perbuatan tersebut.
Kurangnya kesadaran setiap individu dan menganggap hal kecil saat membuang sampah plastik sembarangan inilah yang mengakibatkan mereka cenderung tidak
peduli terhadap lingkungan
sekitarnya.
Sampah di Negara Indonesia merupakan
masalah yang belum sepenuhnya selesai, apalagi berkenaan
dengan sampah yang tidak mudah diurai
ratusan tahun seperti sampah plastik.
Menurut data yang didapatkan oleh SIPSN (Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional) mencatat timbulan sampah dari 250 kota di
Indonesia sebanyak 31,39 juta
ton/tahun, yang mana 17,7% nya berisi sampah plastik. Artinya, data 17,7% sampah plastik jika per tahun, maka
Indonesia menghasilkan sampah plastik
kurang lebih 5,55 juta ton.
Berjuta-juta ton sampah yang tertimbun
mengakibatkan pengaruh negatif
terhadap lingkungan. Menurut
N. Evode et al (2021),
pengaruh yang dapat ditimbulkan dari sampah plastik yaitu pengaruh di daratan, karena dalam proses
produksi plastik menghasilkan mikroplastik berbahan kimia berbahaya yang dapat diserap oleh tanah sehingga mengakibatkan
tanah menjadi tidak subur dan tidak bisa ditanami tumbuh-tumbuhan. Selaim itu, juga berpengaruh di air, karena
zat berbahaya dan mikroplastik yang dilepaskan oleh plastik dapat mencemari air sehingga menyebabkan kualitas air
turun dan menjadi racun bagi manusia maupun lingkungan sekitarnya. Pengaruh
lain juga di kualitas udara, karena komposisi
kimianya melepaskan berbagai gas yang dapat mempengaruhi atmosfer dengan
cara yang berbeda, zat yang
dilepaskan dapat berupa karbon dioksida dan gas lainnya yang mana hal ini menyebabkan berbagai
masalah seperti perubahan iklim, pemanasan global, hujan asam, dan infeksi nosokomial.
Menurut Shen Yang et al (2022) mengungkapkan bahwa sampah plastik bisa menimbulkan pengaruh untuk hewan,
karena mikroplastik yang dihasilkan dapat terakumulasi di dalam organisme
melalui rantai makanan
dan menyebabkan efek samping
bagi hewan. Sampah plastik juga memberikan pengaruh
pada manusia karena dapat meningkatkan potensi ancaman mikroplastik terhadap kesehatan manusia. Dua hal ini saling berkaitan
satu sama lain. Sebagai contoh, ikan yang ada di lautan tidak sengaja memakan plastik yang berserakan di
dalamnya. Ikan tersebut pastinya
terkena efek negatif karena tidak memakan hal yang semestinya. Ikan yang sudah terkontaminasi dengan plastik,
tidak sengaja dijerat oleh nelayan, lalu dijual dipasar, kemudian manusia membeli
dan memakan ikan yang terkontaminasi oleh plastik tersebut. Hal ini tentunya menimbulkan
efek negatif bagi kesehatan, karena plastik tidak
seharusnya masuk ke dalam tubuh ikan dan manusia.
Dari banyaknya penjelasan mengenai pengaruh buruk limbah plastik,
saatnya manusia itu sadar akan
berbahayanya plastik jika terus digunakan untuk kepentingan sehari-hari. Sampah plastik yang dibuang
tidak semudah itu diurai. Semakin banyak sampah
yang bertumpuk semakin banyak pula bencana yang akan mengintai. Sampah plastik yang dianggap remeh dapat
memberikan ancaman begitu besar. Bencana alam
dan tercemarnya lautan akan terus mengintai manusia
yang tidak sadar dengan lingkungannya. Bencana alam yaitu banjir yang biasa kita dengar, hal itu dapat disebabkan
oleh tumpukan sampah plastik yang begitu banyak menutup jalur air, yang mengakibatkan sungai-sungai yang biasanya
dilewati air dengan begitu mudahnya akhirnya
meluap dan tak terbendung lagi. Lautan yang dahulunya indah dan bersih, kini tertutup
dengan tumpukan sampah
plastik yang begitu
merusak pemandangan. Bukan hanya pemandangan yang dirusak, tetapi juga ekosistem yang ada di dalam
lautan pun ikut
terganggu seperti rusaknya terumbu karang yang tertutup plastik.
Teknologi yang menjadi
gagasan saya kali ini membantu
meminimalisir bencana karena
teknologi ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi sampah plastik. Sampah plastik dapat dikumpulkan di kelola
lagi untuk menjadi serpihan plastik yang dapat digunakan
menjadi bahan baku sekunder pembuatan
produksi plastik. Teknologi
ini bernama PLASOLV.
Pembahasan
Untuk mengurangi dampak dari sampah plastik berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle), penulis menggagas ide bernama
PLASOLV (plastics technologically solved). PLASOLV
memiliki arti plastik ramah lingkungan telah terpecahkan. Maksud dari kata “terpecahkan” di sini adalah telah
menemukan solusi yang dapat digunakan untuk limbah plastik.
Proses PLASOLV adalah sebuah teknologi yang mampu mendaur ulang plastik fleksibel
atau kemasan sachet.
Proses PLASOLV itu sendiri memungkinkan untuk memisahkan komposit
plastik yang efisien
dan limbah pasca-konsumen yang terkontaminasi. Zat
berbau dan kontaminan (PBDE, HBCD, dll.)
yang terdapat dalam plastik dapat dihilangkan secara efisien. Untuk memulihkan bahan dengan kemurnian
tinggi dari campuran
kompleks bahan limbah,
secara khusus menggabungkan
Proses PLASOLV dengan proses mekanis, kimia, dan termal. Teknologi proses PLASOLV dapat mendaur ulang sampah kemasan
plastik menjadi bahan yang dapat digunakan
kembali. Teknologi PLASOLV dapat dijadikan solusi untuk sampah yang tidak mudah
diurai. Teknologi ini dapat memberikan bantuan
terhadap manusia untuk mengurangi adanya sampah plastik yang jika terus
dibiarkan akan memberikan dampak buruk bagi
alam sekitar.
Gambar 1. Cara Kerja Plasolv
Cara kerja teknologi melalui proses Plasolv:
Sampah
|
Sampah-sampah dapat dikumpulkan dari berbagai tempat.
Sampah yang sudah
dikumpulkan akan dibersihkan dengan air bersih untuk membersihkan
sisa - sisa sampah lain yang
menempel. Setelah dibersihkan hingga bersih,
sampah plastik dimasukkan ke dalam mesin untuk dicacah agar lebih mudah di daur
ulang.
|
Pelarutan
|
Sampah yang sudah
dicacah, diberi larutan
polimer. Larutan polimer
target dilarutkan secara selektif dalam formulasi pelarut
khusus. Hanya pelarut
yang tidak berbahaya bagi pengguna dan lingkungan serta
bersertifikat sesuai dengan
kriteria GHS (Global
Harmonized System) yang digunakan. Larutan polimer memungkinkan pemulihannya dengan
kemurnian tinggi.
|
Pembersihan
|
Komponen yang sudah
melalui proses pelarutan menghasilkan plastik yang tingkat kemurniannya tinggi. Pembersihan ini dilakukan untuk
melarutkan komponen- komponen plastik. Komponen yang tidak
larut dihilangkan secara
mekanis. Zat terlarut (misalnya polimer
non-target, tinta cetak, aluminium oksida, bahan pengharum, zat berbahaya) dihilangkan pada tingkat
|
|
molekuler menggunakan langkah
pemurnian khusus. Setelah pemurnian, diberikan larutan
makromolekul dari polimer target.
|
Pengendapan
|
Polimer target dapat
diperoleh kembali dari pelarut melalui
proses pengendapan tersebut. Proses pengendapan ini agar memisahkan larutan dengan polimer. Hasil residu pengendapan ini
akan disaring lalu dikeringkan.
|
Pengeringan
|
Proses pengeringan residu
yang sudah melalui
tahap pengendapan. Dalam
proses ini residu yang dikeringkan. Setelah dikeringkan akan diproses dengan
metode penyulingan sehingga plastik polimer berubah
menjadi serpihan plastik
yang kasar. Serpihan kasar ini yang dapat digunakan sebagai bahan baku produk plastik baru.
|
Perawatan pelarut
|
Distilasi pelarut yang diperoleh kembali
dari tahap pemurnian, penyaringan, pengendapan, dan
pengeringan serta pengembaliannya
ke proses daur ulang.
|
Produk
|
Polimer yang sudah
dikeringkan dapat disebut
daur ulang plastik
berkualitas tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan baku sekunder untuk siklus produksi.
|
Produk dari teknologi ini yang dihasilkan berupa serpihan plastik
yang dapat digunakan sebagai bahan
baku sekunder siklus produksi. Hal ini dapat meminimalisir pengeluaran biaya untuk pembelian bahan
baku baru. Peminimalisiran inilah yang dapat
meningkatkan perekonomian sekitarnya karena biaya yang dikeluarkan tidak akan sebanyak saat menggunakan produk yang
baru. Harga dari serpihan plastik daur ulang
berkisar di harga 8.000 - 12.000 sedangkan harga dari serpihan plastik baru berkisar 16.000-30.000.
Gagasan yang penulis
ambil ini dapat menimbulkan hubungan
baik antar manusia dan alam sehingga bencana
terhindari. Ketika manusia sepenuhnya
sadar akan lingkungan mereka, secara
bertahap akan mengurangi kebiasaan membuang sampah
sembarangan. Manusia bahkan tidak akan menggunakan sampah plastik sama sekali, justru mereka cenderung melakukan
pembersihan dan pemanfaatan di lingkungannya.
Akibat dari kesadaran manusia itulah, selokan dan sungai yang awalnya
tertutup oleh sampah plastik
berangsur berjalan lancar karena sampahnya berkurang sehingga dapat dapat mencegah
banjir ketika volume air meningkat. Dengan teknologi ini juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
yang ada di sekitarnya. Sampah yang dahulunya
dibuang akan diolah atau diproduksi lagi. Hal ini secara tidak langsung akan memberdayakan manusia yang ada di
lingkungan sekitar.
Kesimpulan
Essay ini mengarah pada pengelolaan sampah plastik melalui Teknologi PLASOLV. Teknologi ini digunakan untuk pengelolaan limbah plastik yang sudah tidak terpakai. Dengan hadirnya teknologi PLASOLV, sampah plastik yang awalnya dibuang, kini dapat di daur ulang dan dapat digunakan kembali. Sampah plastik yang dahulunya terlihat sebagai sampah yang tak berfungsi, dengan adanya teknologi ini, sampah-sampah tersebut dapat berubah pandangannya. Sampah plastik yang biasanya berakhir di tempat-tempat pembuangan akhir maupun di tempat yang tidak semestinya, kini dapat berakhir di tempat yang berguna dan dapat digunakan lagi oleh manusia. Teknologi PLASOLV membantu mengurangi timbunan sampah plastik yang tidak berguna tersebut. Tentunya hal ini dapat membantu manusia untuk menjaga lingkungan alam sekitar agar tidak terkena berbagai bencana seperti banjir, rusaknya terumbu karang yang menyebabkan rusaknya ekosistem laut, dan bencana lain yang timbul karena sampah plastik. Tidak dipungkiri, proses ini juga dapat meningkatkan perekonomian sekitar, dikarenakan teknologi yang dibuat juga memerlukan manusia untuk pengoperasiannya. Sampah plastik yang dikelola melalui teknologi ini dapat menjadi produk bahan baku sekunder yang dapat digunakan kembali dalam produksi pembuatan plastik, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi lingkungan sekitar.
Daftar
Pustaka
Fraunhofer
IVV, Recycling plastics: The CreaSolv (R) Process, 2020, https://www.ivv.fraunhofer.de/en/recycling-environment/recycling-plastics-creasolv.ht ml
N Evode, SA Qamar, M Bilal, D Barceló, H M N Iqbal. Plastic waste and its management
strategies for environmental sustainability.
Volume 4, December 2021, 100142 https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2666016421000645
VIANKA, Maria Ibella. Penegakan Hukum Lingkungan Atas
Pembuangan Limbah Plastik Di Indonesia. MORALITY: Jurnal Ilmu Hukum, [S.l.], volume 7 dec.2021. ISSN 2614-2228.
Available at: <https://jurnal.upgriplk.ac.id/index.php/morality/article/view/221>. doi: http://dx.doi.org/10.52947/morality.v7i2.221
Yang, S., Cheng, Y., Liu, T. et al. Impact of waste of COVID-19 protective equipment on the environment,
animals and human health: a review. Environ
Chem Lett 20, 2951–2970 (2022).
https://doi.org/10.1007/s10311-022-01462-5
https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/
http://kumparan.com/@kumparannews/unilever-kembangkan-teknologi-daur-ulang-pl astik-fleksibel-di-sidoarjo-1544707482581833145
https://www.siu-bijiplastik.com/ https://www.tokopedia.com/