Oleh: Islami
Hari ini, 7 Februari 2023 bertepatan dg 16 Rajab 1444 H, NU merayakan 1 abad sejarah perjuangannya hingga tetap eksis dalam perkembangan peradaban dunia. Semua tak lepas dari peran tokoh militan NU yang sangat ikhlas memperjuangkan syiar Islam meski berbagai tantangan tak terhenti.
Tak hanya itu, dari awal historisitas NU juga berkontribusi pada perkembangan peradaban dunia melalui mobilisasi melawan penjajahan dan menyuarakan perdamaian dunia. Indonesia pun dikenal sebagai negara pionir prinsip Islam moderat yang khas Nusantara juga berpengaruh bagi dunia Islam dan Barat.
Riyadhah istiqamah para Kiai NU dulu dan kini secara estafet telah mengantarkan pada gerbang kejayaan di 1 abad NU ini. Di masa depan, diharapkan NU akan semakin mendunia dengan nilai-nilai Aswaja yang diaplikasikan dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.
Diantara prinsip khas NU adalah penguatan nilai-nilai wasathiyyah dalam pemikiran dan praktik keberagamaan. Model Islam moderat ini telah dikenalkan oleh KH. Hasyim Asy'ari sebagai tokoh pendiri NU yang kemudian semakin bersinar ketika Gus Dur hadir dengan kesahajaan NU di era kontemporer.
Tidak ada usaha dan kerja keras yang sia-sia dalam sebuah perjuangan. Para pejuang NU banyak berkiprah dalam proses meraih kemerdekaan Indonesia hingga menjadi negara berdaulat. Diantara tokoh NU berkarakter nasionalis adalah KH. Abdul Wahab Hasbullah.
Eksistensi beliau diakui sebagai panglima dari laskar hizbullah ketika pertempuran 10 November di Surabaya dan gerakan pemuda Ansor. Kontribusi beliau dikenang hingga saat ini dengan menggeloranya lagu Yalal Wathan yang mengandung misi internalisasi semangat nasionalisme bagi para pemuda.
Kejayaan NU akan tetap bernilai jika penerus perjuangannya tetap dalam koridor keikhlasan tanpa pamrih, khususnya dalam menjaga keutuhan NKRI. Semangat nasionalisme dan amanah perjuangan NU ke depan ada di pundak generasi milenial hingga generasi berikutnya. Sebagai pemuda NU era society 5.0, mereka harus sadar bahwa dunia semakin diterpa persaingan global yang mempengaruhi mindset, akhlak dan gaya hidup.
Karena itu, NU harus mempersiapkan mereka menjadi pemuda cerdas, kreatif dan responsif terhadap perkembangan zaman, dengan tidak meninggalkan tradisi NU yang menjaga etika Islam, sosial dan kebangsaan. Tak lupa pula menerapkan trilogi ukhuwah ala tokoh NU KH. Ahmad Shiddiq (ukhuwah Islamiyyah, wathaniyyah, dan bashariyah) demi persatuan bangsa.
Menuju abad ke 2 ini, NU harus tetap solid dalam kesahajaannya. Maslahah ummah adalah tujuan utama perjuangan, bukan berorientasi pada politik identitas yang eksklusif. Saat ini, NU telah menjelma sebagai ormas Islam yang digdaya dalam kancah nasional maupun internasional.
Oleh karena itu, NU harus tetap berjuang membangun sektor pendidikan dengan mengintegrasi keilmuan agama dan umum, kebijakan sektor ekonomi, sosial, kesehatan dan lainnya. Jika NU berdiri di atas kemaslahatan ummat, maka akan selalu menjadi cahaya penerang keterpurukan, penghapus ketidakadilan, pemersatu bangsa, dan penyeru perdamaian dunia.