Kamu
adalah seorang penjahat kaya raya yang
sudah melakukan semua kejahatan di dunia, dan kamu puas akan semua tindakanmu itu,
bahkan mati pun kamu rela karena sudah mencicipi semua kesenangan di dunia.
Suatu
saat kamu sudah mulai bosan dengan kehidupan yang semakin hari semakin
membosankan. Akhirnya kamu pun pergi sendirian ke hotel mewah dan memesan kamar VIP yang ada di lantai 15. Sembari menikmati pemandangan yang indah pada malam hari,
kamu pun meneguk 1 botol alkohol.
Dan
saat itulah kamu bertemu denganku. Kamu terbangun dengan kebingungan sembari
melihat sejauh mata memandang tidak ada apapun di sini kecuali warna putih. Saat
itulah aku datang menghampirimu.
“
Kamu siapa? Ini di mana? Apa aku sedang mabuk?”
“Sebelum
Aku menjawab pertanyaanmu, apakah kamu tahu siapa Aku.?”, Tanyaku dengan
lembut
“
Tidak aku tidak tahu siapa kamu. Apakah kamu malaikat maut?”
“Bukan!”
“ Lalu
siapa kamu? Apakah aku sudah mati?”
“Ya.”
Jawabku dengan lembut
Kamu
pun tertawa sambil berkata:
“Bagaimana
caraku mati?”
“
Kamu terjatuh dari gedung tinggi karena mabuk”
Kamu
pun sedikit kecewa karena berpikir mati hanya karena satu botol alkohol itu
sangat konyol.
“
Ohhh jadi ini yang namanya kematian? Hahaha lalu kamu siapa? Apakah kamu Tuhan
?”
“Ya”,
Jawabku dengan lembut
Kamu
pun kembali tertawa dan kali ini kamu tertawa terbahak bahak
“Hahaha
bagaimana bisa aku bertemu Tuhan yang bahkan aku sendiri tidak percaya, aku
adalah seorang atheis. Jika kamu adalah
Tuhan mengapa kamu berwujud seperti manusia? Bahkan kamu mirip sekali dengan
seseorang yang kukenal. Siapa kamu sebenarnya?”
“Terserah
kamu mau percaya atau tidak, karena Aku tidak butuh apapun untuk membuktikan
kalau Aku Tuhan karena Aku jauh di luar pemahamanmu”, jawabku dengan lembut.
Kamu
pun menjawab dengan nafas berat.
“Ohhh
okkeeeyyyyy terserah... Jadi ini kah alam sesudah kematian?”
“Ya.”
Kamu
pun mulai penasaran denganku.
“Lalu
apakah aku akan dihukum masuk neraka atau sejenisnya?”
“
Mengapa Aku harus melakukan itu?”, tanya ku dengan lembut
“
Lalu??”
Kamu
semakin penasaran denganku, kamu menatapku dengan serius. Di matamu mungkin aku
tidak terlihat seperti Tuhan, bahkan kamu merasa seperti sedang bercermin
karena kamu mirip sekali denganku.
Kemudian
Aku pun mulai menjelaskan.
“Kamu
tidak akan masuk neraka, disiksa atau sejenisnya”
“Hahhh???!!!.”
Kamu pun terkaget mendengar jawaban dariku
“
Kenapa? Bagaimana bisa aku tidak masuk neraka atas semua kejahatan yang telah
aku lakukan di dunia ini ?”
“Karena
Aku sangat mencintaimu. Dari awal tidak ada yang namanya surga atau pun neraka,
yang ada hanyalah kamu dan Aku. Itulah mengapa ketika kamu melihat di
sekelilingmu, tidak ada apapun kecuali kamu dan Aku .”
“
Akulah sang Maha pecinta dan kamu lah
satu-satu nya yang aku cinta.”
Kamu
pun membantah dengan keras kepala dan menuntut ingin dihukum atas semua
perbuatan jahat di dunia yang telah kamu lakukan.
“Heyy
tunggu dulu, mengapa kamu mencintaiku? Mengapa kamu tidak menyiksaku? apakah kamu
tahu apa yang telah ku perbuat di dunia ini? Apakah kamu benar-benar Tuhan, di mana
hukum karma?”
“
Ya. Aku tahu semua yang telah kamu lakukan, karena Aku mengawasimu setiap hari,
setiap jam, setiap detik aku mengawasimu. Karena hakikatnya, tidak ada apapun
di alam semesta ini kecuali kamu dan Aku”
Kamu
pun membantah dengan lantang.
“Lalu
jika kamu mengawasiku, kenapa kamu tidak menghentikanku ketika aku melakukan
kejahatan? “
Atau menghukum ku tepat setelah aku melakukan
kejahatan? “
Aku
pun menjawab dengan lembut.
“Karena
Aku sangat mencintaimu ”
“Hahh??”,
Kamu pun bingung dengan jawabanku.
“Bagaimana
bisa Aku menyiksa seseorang yang aku cintai?”, jawabku dengan lembut.
Kamu
pun semakin bingung dengan semua ini dan berpikir bahwa aku hanyalah halusinasi
yang kamu buat ketika kamu sedang mabuk.
“Baiklah
aku akan menjelaskan sesuatu kepadamu. Bagaimana jika aku jelaskan sembari kita
berjalan ”. Tanya ku dengan lembut.
“ Berjalan?
Apa maksudmu ? aku bahkan tidak bisa
melihat apapun di sini kecuali warna putih. sejauh mata memandang pun tidak ada
apapun di sini. ”
Kamu
masih terlihat kebingungan dan berusaha memahami apa yang sedang terjadi. Aku pun menawarkan suasana baru agar kamu
dapat menjernihkan pikiran sembari Aku menjelaskan.
“Aku
bisa mengubah suasana apapun sesuai yang kamu inginkan”
“ Benarkah?”
Kamu pun terdiam sebentar dan memikirkan sesuatu dengan serius.
“Bagaimana
jika pemandangan langit malam yang indah?”
“Baiklah,
jika itu yang kamu inginkan”
Kamu
pun berjalan denganku. Sembari menatap langit malam yang indah seketika kamu
berhenti terdiam seakan kamu terhipnotis oleh pemandangan langit malam yang
indah
“Baiklah,
apakah kamu tidak ingin bertanya tentang sesuatu terlebih dahulu?.” Tanya ku
dengan lembut.
“Sebenarnya
aku punya banyak sekali pertanyaan, akan tetapi aku lebih suka melihat langit
malam yang indah ini”
“Baiklah
kalau begitu”
Setelah
kamu puas melihat langit malam, kamu pun mulai bertanya padaku.
“Bukankah
kamu Tuhan? Kalau begitu apakah aku bisa bertanya apapun yang aku mau?”
“Ya.
Aku akan menjawab apapun sesuai batas kemampuan akalmu.” Jawabku dengan lembut.
“Mengapa
kamu tidak memasukanku ke neraka? Ataupun menyiksa dan menghukum dirku ini”
Kamu
pun menatapku dengan sedikit sedih, kemudian kembali menatap langit malam, Aku
pun menjawab dengan serius dan menatapmu dengan tatapan penuh kasih sayang.
“Mengapa
kamu sangat ingin di neraka? Apakah kamu tidak mau bertemu denganku saja di sini?”
Padahal Aku sangat menantimu di sini”.
Mendengar
jawaban itu, kamu pun terdiam dan terus menatap langit malam.
“Baiklah,
jika kamu benar–benar ingin masuk neraka atau tempat penyiksaan yang kamu
inginkan, aku akan membuatkannya untukmu”
“ Benarkah?”
“Ya”
Jawabku dengan lembut.
Setelah
menatap langit malam, kamu pun mulai berbicara dengan nada lirih.
“Sebenarnya
aku tidak pantas berada di sini bersamamu.
Aku bahkan tidak percaya adanya Tuhan, semua yang kulakukan di dunia
adalah kejahatan”
“Ya,
Kamu benar tapi Aku tahu dari lubuk hatimu yang paling dalam kamu tidak ingin
melakukan itu. Hakikat sejati dirimu tidak akan mau melakukan kejahatan sekecil
apapun itu”
“Benar.
Semua yang kulakukan hanyalah mencari kepuasan, akan tetapi setelah mendapatkan
apa yang ku mau, aku tidak merasakan apapun, yang ku dapatkan adalah kehampaan”
“Setiap
hari aku merenung di tengah malam dan bertanya pada diriku sendiri, apakah
benar ini yang aku inginkan?”
Aku
pun mengatakan sesuatu sembari memeluk tubuhmu.
“Sebenarnya
ada satu hal yang dapat mengisi kehampaan di hatimu itu.”
Kamu
pun menatapku dengan antusias ingin mendengar jawabanku.
“Apa
itu?”
Aku
memelukmu dengan erat sambari menatapmu dengan tatapan penuh kasih sayang “Cinta”
“itu adalah Cinta” jawabku dengan lembut.
Sontak
tanpa sadar kamu diam membeku dan mulai meneteskan air mata setelah mendengar jawaban diriku. Aku pun
memelukmu dengan hangat sembari mengusap kepalamu dan berkata
“
Tidak apa apa”
“
Tidak apa apa”
Air mata terus keluar dari matamu, kamu pun menangis
dengan tersedu sedu.
“Akhirnya
aku sadar apa yang kamu maksud dengan cinta di awal tadi”
“Ya.
itulah yang Aku maksud. Akalmu tidak akan mampu menjangkau cinta. Hanya jiwamu
lah yang dapat memahami dan merasakan cinta”
Kamu
pun terdiam sebentar dan air matamu kembali menetes seakan tidak pernah kering
dari kedua matamu, bahkan kamu sampai tak sanggup berdiri.
Akhirnya
setelah beberapa saat kamu pun berdiri lagi dan berkata:
“Baiklah
Tuhan, aku sudah siap untuk menerima hukuman darimu. Aku sudah memahami diriku
yang sebenarnya dan aku benar–benar
bahagia bisa bertemu denganmu”
“Apakah
kamu benar-benar yakin?”
“Ya”
Jawabmu sambil tersenyum bahagia.
“Mungkin
inilah penebusan dosa atas apa yang telah kulakukan di dunia. Aku sangat bahagia karena engkau lah yang
langsung menyiksaku “
“Apakah
tidak ada lagi yang ingin kamu katakan sebelum ke neraka?”
kamu
pun memelukku dan berkata dengan lembut.
“Maafkan
aku.”
Setelah
mendengar itu, Aku membuatkan pintu dan kamu pun berjalan menuju pintu itu.
Dengan
lembut Aku berkata “ini adalah pintu menuju neraka”
Kamu
pun berjalan dengan senyuman dan melewati pintu tersebut sembari menoleh ke belakang
dan berkata kepadaku
“Terima
kasih”
Setelah
itu kamu pun masuk kedalam pintu tersebut.
.............................................
..............................................
...............................................
“
Hah!!!!. Dimana ini ??? “
Kamu
pun terkejut melihat pemandangan menakjubkan nan indah yang tak terbayang akal,
kamu melihat dataran hijau subur seperti pedesaan dengan angin sejuk serta
pepohonan yang rindang.
Kamu
pun bertemu denganku yang sejati, yang tidak bisa terbayangkan oleh
pengelihatan akal dan jauh dari jangkauan pemahaman manusia. Tiba-tiba kamu
berbicara dengan sopan di depanku.
“Kenapa
engkau memasukan aku di sini ? aku yakin ini pasti bukan neraka”
Aku
pun menjawab dengan lembut sambil tersenyum kepadamu.
“Bagaimana
bisa aku menyiksa seseorang yang sangat aku cintai ?”.