Menggugat Tuhan


Oleh: Achmad Rasyid

Kamu adalah seorang penjahat kaya raya yang sudah melakukan semua kejahatan di dunia, dan kamu puas akan semua tindakanmu itu, bahkan mati pun kamu rela karena sudah mencicipi semua kesenangan di dunia.

Suatu saat kamu sudah mulai bosan dengan kehidupan yang semakin hari semakin membosankan. Akhirnya kamu pun pergi sendirian ke hotel mewah dan memesan kamar VIP yang ada di lantai 15. Sembari menikmati pemandangan yang indah pada malam hari, kamu pun meneguk 1 botol alkohol.

Dan saat itulah kamu bertemu denganku. Kamu terbangun dengan kebingungan sembari melihat sejauh mata memandang tidak ada apapun di sini kecuali warna putih. Saat itulah aku datang menghampirimu.

“ Kamu siapa? Ini di mana? Apa aku sedang mabuk?”

“Sebelum Aku menjawab pertanyaanmu, apakah kamu tahu siapa Aku.?”, Tanyaku dengan lembut

“ Tidak aku tidak tahu siapa kamu. Apakah kamu malaikat maut?”

“Bukan!”

“ Lalu siapa kamu? Apakah aku sudah mati?”

“Ya.” Jawabku dengan lembut

Kamu pun tertawa sambil berkata:

“Bagaimana caraku mati?”

“ Kamu terjatuh dari gedung tinggi karena mabuk”

Kamu pun sedikit kecewa karena berpikir mati hanya karena satu botol alkohol itu sangat konyol.

“ Ohhh jadi ini yang namanya kematian? Hahaha lalu kamu siapa? Apakah kamu Tuhan ?”

“Ya”, Jawabku dengan lembut

Kamu pun kembali tertawa dan kali ini kamu tertawa terbahak bahak

“Hahaha bagaimana bisa aku bertemu Tuhan yang bahkan aku sendiri tidak percaya, aku adalah seorang atheis.  Jika kamu adalah Tuhan mengapa kamu berwujud seperti manusia? Bahkan kamu mirip sekali dengan seseorang yang kukenal. Siapa kamu sebenarnya?”

“Terserah kamu mau percaya atau tidak, karena Aku tidak butuh apapun untuk membuktikan kalau Aku Tuhan karena Aku jauh di luar pemahamanmu”, jawabku dengan lembut.

Kamu pun  menjawab dengan nafas berat.

“Ohhh okkeeeyyyyy terserah... Jadi ini kah alam sesudah kematian?”

“Ya.” 

Kamu pun mulai penasaran denganku.

“Lalu apakah aku akan dihukum masuk neraka atau sejenisnya?”

“ Mengapa Aku harus melakukan itu?”, tanya ku dengan lembut

“ Lalu??”

Kamu semakin penasaran denganku, kamu menatapku dengan serius. Di matamu mungkin aku tidak terlihat seperti Tuhan, bahkan kamu merasa seperti sedang bercermin karena kamu mirip sekali denganku.

Kemudian Aku pun mulai menjelaskan.

“Kamu tidak akan masuk neraka, disiksa atau sejenisnya”

“Hahhh???!!!.” Kamu pun terkaget mendengar jawaban dariku

“ Kenapa? Bagaimana bisa aku tidak masuk neraka atas semua kejahatan yang telah aku lakukan di dunia ini ?”

“Karena Aku sangat mencintaimu. Dari awal tidak ada yang namanya surga atau pun neraka, yang ada hanyalah kamu dan Aku. Itulah mengapa ketika kamu melihat di sekelilingmu, tidak ada apapun kecuali kamu dan Aku .”

“ Akulah sang  Maha pecinta dan kamu lah satu-satu nya yang aku cinta.”

Kamu pun membantah dengan keras kepala dan menuntut ingin dihukum atas semua perbuatan jahat di dunia yang telah kamu lakukan.

“Heyy tunggu dulu, mengapa kamu mencintaiku? Mengapa kamu tidak menyiksaku? apakah kamu tahu apa yang telah ku perbuat di dunia ini? Apakah kamu benar-benar Tuhan, di mana hukum karma?”

“ Ya. Aku tahu semua yang telah kamu lakukan, karena Aku mengawasimu setiap hari, setiap jam, setiap detik aku mengawasimu. Karena hakikatnya, tidak ada apapun di alam semesta ini kecuali kamu dan Aku”

Kamu pun membantah dengan lantang.

“Lalu jika kamu mengawasiku, kenapa kamu tidak menghentikanku ketika aku melakukan kejahatan? “

Atau menghukum ku tepat setelah aku melakukan kejahatan? “

Aku pun menjawab dengan lembut.

“Karena Aku sangat mencintaimu ”

“Hahh??”, Kamu pun bingung dengan jawabanku.

“Bagaimana bisa Aku menyiksa seseorang yang aku cintai?”, jawabku dengan lembut.

Kamu pun semakin bingung dengan semua ini dan berpikir bahwa aku hanyalah halusinasi yang kamu buat ketika kamu sedang mabuk.

“Baiklah aku akan menjelaskan sesuatu kepadamu. Bagaimana jika aku jelaskan sembari kita berjalan ”. Tanya ku dengan lembut.

“ Berjalan? Apa maksudmu ?  aku bahkan tidak bisa melihat apapun di sini kecuali warna putih. sejauh mata memandang pun tidak ada apapun di sini. ”

Kamu masih terlihat kebingungan dan berusaha memahami apa yang sedang terjadi.  Aku pun menawarkan suasana baru agar kamu dapat menjernihkan pikiran sembari Aku menjelaskan.

“Aku bisa mengubah suasana apapun sesuai yang kamu inginkan”

“ Benarkah?” Kamu pun terdiam sebentar dan memikirkan sesuatu dengan serius.

“Bagaimana jika pemandangan langit malam yang indah?”

“Baiklah, jika itu yang kamu inginkan”

Kamu pun berjalan denganku. Sembari menatap langit malam yang indah seketika kamu berhenti terdiam seakan kamu terhipnotis oleh pemandangan langit malam yang indah

“Baiklah, apakah kamu tidak ingin bertanya tentang sesuatu terlebih dahulu?.” Tanya ku dengan lembut.

“Sebenarnya aku punya banyak sekali pertanyaan, akan tetapi aku lebih suka melihat langit malam yang indah ini”

“Baiklah kalau begitu”

Setelah kamu puas melihat langit malam, kamu pun mulai bertanya padaku.

“Bukankah kamu Tuhan? Kalau begitu apakah aku bisa bertanya apapun yang aku mau?”

“Ya. Aku akan menjawab apapun sesuai batas kemampuan akalmu.” Jawabku dengan lembut.

“Mengapa kamu tidak memasukanku ke neraka? Ataupun menyiksa dan menghukum dirku ini”

Kamu pun menatapku dengan sedikit sedih, kemudian kembali menatap langit malam, Aku pun menjawab dengan serius dan menatapmu dengan tatapan penuh kasih sayang.

“Mengapa kamu sangat ingin di neraka? Apakah kamu tidak mau bertemu denganku saja di sini?” Padahal Aku sangat menantimu di sini”.

Mendengar jawaban itu, kamu pun terdiam dan terus menatap langit malam.

“Baiklah, jika kamu benar–benar ingin masuk neraka atau tempat penyiksaan yang kamu inginkan, aku akan membuatkannya untukmu”

“ Benarkah?”

“Ya” Jawabku dengan lembut.

Setelah menatap langit malam, kamu pun mulai berbicara dengan nada lirih.

“Sebenarnya aku tidak pantas berada di sini bersamamu.  Aku bahkan tidak percaya adanya Tuhan, semua yang kulakukan di dunia adalah kejahatan”

“Ya, Kamu benar tapi Aku tahu dari lubuk hatimu yang paling dalam kamu tidak ingin melakukan itu. Hakikat sejati dirimu tidak akan mau melakukan kejahatan sekecil apapun itu”

“Benar. Semua yang kulakukan hanyalah mencari kepuasan, akan tetapi setelah mendapatkan apa yang ku mau, aku tidak merasakan apapun, yang ku dapatkan adalah kehampaan”

“Setiap hari aku merenung di tengah malam dan bertanya pada diriku sendiri, apakah benar ini yang aku inginkan?”

Aku pun mengatakan sesuatu sembari memeluk tubuhmu.

“Sebenarnya ada satu hal yang dapat mengisi kehampaan di hatimu itu.”

Kamu pun menatapku dengan antusias ingin mendengar jawabanku.

“Apa itu?”

Aku memelukmu dengan erat sambari menatapmu dengan tatapan penuh kasih sayang  “Cinta”

“itu adalah Cinta” jawabku dengan lembut.

Sontak tanpa sadar kamu diam membeku dan mulai meneteskan air mata  setelah mendengar jawaban diriku. Aku pun memelukmu dengan hangat sembari mengusap kepalamu dan berkata

“ Tidak apa apa”

“ Tidak apa apa”

Air mata  terus keluar dari matamu, kamu pun menangis dengan tersedu sedu.

“Akhirnya aku sadar apa yang kamu maksud dengan cinta di awal tadi”

“Ya. itulah yang Aku maksud. Akalmu tidak akan mampu menjangkau cinta. Hanya jiwamu lah yang dapat memahami dan merasakan cinta”

Kamu pun terdiam sebentar dan air matamu kembali menetes seakan tidak pernah kering dari kedua matamu, bahkan kamu sampai tak sanggup berdiri.

Akhirnya setelah beberapa saat kamu pun berdiri lagi dan berkata:

“Baiklah Tuhan, aku sudah siap untuk menerima hukuman darimu. Aku sudah memahami diriku yang sebenarnya  dan aku benar–benar bahagia bisa bertemu denganmu”

“Apakah kamu benar-benar yakin?”

“Ya” Jawabmu sambil tersenyum bahagia.

“Mungkin inilah penebusan dosa atas apa yang telah kulakukan di dunia.  Aku sangat bahagia karena engkau lah yang langsung menyiksaku “

“Apakah tidak ada lagi yang ingin kamu katakan sebelum ke neraka?”

kamu pun memelukku dan berkata dengan lembut.

“Maafkan aku.”

Setelah mendengar itu, Aku membuatkan pintu dan kamu pun berjalan menuju pintu itu.

Dengan lembut Aku berkata “ini adalah pintu menuju neraka”

Kamu pun berjalan dengan senyuman dan melewati pintu tersebut sembari menoleh ke belakang dan berkata kepadaku

“Terima kasih”

Setelah itu kamu pun masuk kedalam pintu tersebut.
.............................................
..............................................
...............................................
“ Hah!!!!.  Dimana ini ??? “

Kamu pun terkejut melihat pemandangan menakjubkan nan indah yang tak terbayang akal, kamu melihat dataran hijau subur seperti pedesaan dengan angin sejuk serta pepohonan yang rindang.

Kamu pun bertemu denganku yang sejati, yang tidak bisa terbayangkan oleh pengelihatan akal dan jauh dari jangkauan pemahaman manusia. Tiba-tiba kamu berbicara dengan sopan di depanku.

“Kenapa engkau memasukan aku di sini ? aku yakin ini pasti bukan neraka”

Aku pun menjawab dengan lembut sambil tersenyum kepadamu.

“Bagaimana bisa aku menyiksa seseorang yang sangat aku cintai ?”.
Previous Post Next Post

Contact Form