Bersyukur Dalam Tasawuf Bisa Jadi Obat Depresi

 

Oleh: Afidatul Khusnah
Bersyukur merupakan salah satu bentuk rasa terima kasih kita kepada Allah atas segala apa yang telah terjadi dan rahmat yang telah diberikan. Bersyukur juga erat kaitannya dengan penerimaan diri. sebagaimana Rasa syukur merupakan salah satu jalan menuju penyucian diri dalam tasawuf, salah satu upaya kita untuk dapat menyucikan diri kita ialah dengan rasa syukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada diri kita.
Rasa syukur akan selalu mendekatkan kita dengan hal-hal baik, dimana kita menyadari nikmat yang telah diberikan maka disitulah tempat kebaikan Allah SWT. Apakah kita bersyukur hanya untuk bertaat kepada Allah? Tentu tidak, bersyukur sebagai bukti bahwa kita telah menerima diri kita. Dengan begitu, kita tidak hanya bertaat dengan Allah tapi juga sebagai upaya kita menjaga kesehatan mental dan jasmani kita. Bagaimana bisa bersyukur dapat menjauhkan diri dari depresi? Tanpa kita sadari semakin kita jauh dari rasa bersyukur maka semakin tinggi tingkat depresi kita saat menghadapi masalah-masalah di dunia. Kalau dikatakan depresi mungkin terdengar sedikit berlebihan, namun apabila emosi kita sudah membludak dan tak terkendali. Kita sudah tidak lagi dapat menghindari yang namanya depresi.
Ada kalanya apabila kita terlalu bersandar pada dunia akan berujunng kecewa, harapan yang kita berikan pada dunia hanya boleh sebatas hasil dari upaya yang kita berikan. Namun untuk keyakinan dan harapan yang utama haruslah kita sandarkan pada Allah SWT.  Dengan begitu hasil apapun yang kita dapatkan di dunia tidak akan memengaruhi keyakinan kita kepada Allah SWT.
Dalam bertasawuf semua hal yang ada maupun tidak ada dalam dunia ini haruslah kita yakini bahwa semua telah direncanakan dan dihendaki Allah SWT. Jadi begini, apabila kita tidak pernah bersyukur dengan yang kita miliki maka secara tidak langsung kita akan terus merasa kurang dengan hidup kita. Bukan berarti merasa selalu kurang adalah hal buruk, namun apabila kita berlebihan menyalahkan diri sendiri dengan rasa ingin lebih tersebut dapat mempermudah kita mengalami depresi seperti yang saya katakan sebelumnya.
Niscaya jika kita selalu sadar akan karunia Allah dan dapat menerima apapun dalam diri kita maka akan jauh kita dari emosi-emosi yang berlebihan.
Dalam  Al-Quran Surah  Surah Ar-Ra'd Ayat 28
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
Dari ayat diatas dengan kita selalu mengingat Allah dapat menenangkan gejolak emosi dan perasaan buruk dalam hati kita. Maka dapat dikatakan jika kita yakin bahwasannya apapun yang terjadi dalam kehidupan kita hanya ada miracle, keajaiban yang akan selalu terjadi dengan kita sadari atau tidak. Kebaikan dan keburukan yang terjadi merupakan keajaiban Allah SWT yang diberikan kepada kita. Kebaikan apabila telah disadari dan dipahami akan terdapat hikmah dari kejadian yang terjadi dalam kehidupan, dan keburukan apabila belum dapat diterima dan dipahami hikmah yang terselip dalam kejadian tersebut.
Dalam  Al-Quran Surat Luqman Ayat 12
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَٰنَ ٱلْحِكْمَةَ أَنِ ٱشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ
Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
Dalam berbagai aspek jasmani atau rohani perlulah kita syukuri, dalam hal kesehatan, akal, rezeki, bahkan kesedihan yang kita terima bersyukur dan serahkan semuanya kepada Allah. Tanpa kita sadari penolakan terhadap apa yang terjadi telah menjauhkan kita dari nikmat yang Allah berikan. Semakin kita jauh dari-Nya maka semakin sering kita merasa sedih dan sendiri. Maka dari itu kita harus selalu bersyukur atas segala yang terjadi, karena sejatinya manusia tidak mengetahui apa yang terjadi kedepannya dan dengan bersyukur kita mengerti kasih sayang tuhan kepada hamba-Nya.
Previous Post Next Post

Contact Form